Tuesday 17 November 2015

[Review] Badoet: Terror Menakutkan Dari Sosok Badut


#Description:
Title: Badoet (2015)
Casts: Ratu Felisha, Ronny P. Tjandra, Daniel Topan, Christoffer Nelwan, Tiara Westlake, Aurelie Moeremans, Fernandito Raditya, Marcel Chandrawinata
Director: Awi Suryadi
Studio: DT Films


#Trailer:

Official Trailer Badoet


#Synopsis:
Donald (Daniel Topan) mahasiswa tingkat akhir sekaligus penggila bola ini dilanda kegelisahan sepanjang waktu gara-gara twit-war dengan akun @BolaItuBundar milik Nikki (Tiara Westlake). Keponakannya Farel (Christoffer Nelwan) dan teman kuliahnya Kayla (Aurelie Moeremans) terus mengingatkan Donald untuk segera mengakhiri twit-war itu demi mengejar target lulus kuliah tahun ini.
Donald dan Farel tinggal disebuah rusun sederhana dipinggiran ibukota. Mereka tinggal bersebelahan dengan Raisa (Ratu Felisha) single parent yang mempunyai seorang anak kecil bernama Vino (Fernando Raditya). Suasana rusun tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika 3 teman bermain Vino yaitu Baba, Anakin dan Lusi meninggal. Rentan waktu mereka meregang nyawa pun sangat berdekatan. Baba ditemukan tewas gantung diri, Anakin tewas seketika terjun dari lantai paling atas rusun dan Lusi tewas tertabrak bus kopaja.
Misteri dibalik kematian tiga bocah itu sedikit demi sedikit mulai terungkap ketika Donald, Farel dan Kayla menemukan beberapa gambar badut dikamar ketiga bocah itu setelah mereka meninggal. Mereka juga menemukan beberapa gambar badut dirumah Vino. Ketiganya kemudian menemukan sebuah fakta, beberapa hari sebelum ketiga bocah itu meninggal, mereka mengunjungi pasar malam yang diadakan disebelah rusun mereka tinggal.
Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Donald, Farel dan Kayla membuat ketiganya mengalami terror misterius yang berkelanjutan. Dengan bantuan Nikki, mereka berusaha menghentikan terror yang mengincar nyawa Vino. Dan akhirnya, mereka mengetahui asal mula terror dan misteri kematian tiga bocah itu. Darimana kah terror tersebut berasal?


#Review:
Sosok badut tidak selamanya menggembirakan. Itulah yang dirasakan oleh sang produser, pemain sekaligus pemilik ide cerita BADOET, Daniel Topan. Dengan alasan itulah akhirnya beliau memproduksi sebuah film horror tentang sosok badut bersama sang sutradara, Awi Suryadi.
Dengan berdasarkan phobia yang Daniel Topan rasakan, Film BADOET ini secara mengejutkan tampil hampir 99% memuaskan! Cerita yang dikemas sangatlah kuat dengan alur yang perlahan tapi pasti berhasil membuat penontonnya terdiam dan ketakutan ketika film diputar. Awi Suryadi dan Daniel Topan berhasil memanfaatkan set lokasi yang mempunyai space terbatas seperti, rusun sempit, ruang fotokopi, ruang laundry, lapangan parkir hingga pasar malam untuk meneror para penontonnya dengan tata pengambilan kamera yang ciamik. Penggunaan properti sederhana pun berhasil dijadikan sebagai sebagai media jumpscared yang sangat efektif oleh mereka. Kini, melihat mesin cuci, mesin fotokopi, balon dan bus kopaja "tak lagi sama". Kesempurnaan Film BADOET ini semakin lengkap dengan sound musik dan sinematografi yang JUARA untuk sebagai sebuah film horror lokal.
Kredit lebih juga harus diberikan kepada jajaran pemain yang SEMUANYA tampil memuaskan. Daniel Topan yang awalnya saya sempat tidak interesting lagi setelah melihat beliau di OO NINA BOBO (2014) kini semuanya berubah! Tidak usah diragukan lagi. Ratu Felisha tampil semakin cemerlang. Part "exorcism" menggunakan ayat kursi yang ia lakukan bersama Fernando Raditya adalah yang terbaik. Mungkin ini adalah salah satu adegan exorcism terbaik sepanjang masa yang pernah saya temui di Film Horror Indonesia. Meskipun tergolong "baru" dalam industri film, terutama film horror tapi Christoffer Nelwan, Aurelie Moeramans serta Tiara Westlake berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dengan diberi jatah jumpscared yang benar-benar menyebalkan tiada ampun! Kredit terakhir yang paling "kampret" harus diberikan kepada Ronny P. Tjandra yang memerankan sosok badut. Kemunculan beliau yang cuma berdiri dipojokan dengan diterangi sinar remang remang, dan bercilukba saja berhasil membuat penonton duduk tidak nyaman selama di teater bioskop.
Overall, Setelah JELANGKUNG (2001), Trilogy KUNTILANAK (2006), Trilogy POCONG (2007),  KERAMAT (2009), BELENGGU (2012), ANGKER (2014) dan TAROT (2015) kini BADOET (2015) berhasil memberikan standar semakin tinggi untuk Film Horror Thriller Indonesia. BADOET is THE BEST INDONESIAN HORROR FLICK OF THE YEAR and ONE OF THE BEST INDONESIAN HORROR ALL THE TIME! Thanks DT Films!



[9.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment