Monday 17 July 2017

[Review] Filosofi Kopi 2 Ben & Jody: Perjalan Membangun Kedai Kopi Nomor Satu Berlanjut



#Description:
Title: Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017)
Casts: Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Luna Maya, Nadine Alexandra, Melissa Karim, Westny DJ, Aufa Dien Assegaf, Muhammad Aga, Ernest Prakasa, Joko Anwar, Tio Pakusadewo
Director: Angga Dwimas Sasongko
Studio: Visinema Pictures, 13 Entertainment


#Synopsis:
Setelah memenangkan kompetisi berhadiah 1 milyar berkat Kopi Tiwus dan Kopi Perfecto, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) memutuskan untuk menjual tempat Kedai Filosofi Kopi mereka dan berkeliling Indonesia menggunakan Kombi. Tujuannya untuk mengenalkan "Kopi Terbaik" yang mereka racik untuk masyarakat luas.
Berbagai kota telah mereka lewati dan tak terasa perjalanan keliling Indonesia yang Team Filosofi Kopi lakukan telah memasuki tahun kedua. Namun, perjalanan mereka terpaksa harus mengalami kendala saat Nana (Westny DJ) memutuskan untuk resign lantaran tengah mengandung anak pertamanya. Tak berhenti sampai disitu saja, dua barista lainnya yaitu Aldi (Aufa Dien Assegaf) dan Aga (Muhammad Aga) juga memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasannya masing-masing.


Ben dan Jody menemui banyak kendala usai ditinggal Nana, Aga dan Aldi. Dilanda kegelisahan, Ben mempunyai ide untuk kembali ke Jakarta lalu kembali membangun kedai lama mereka dari awal. Tapi ide spontan yang Ben pikirkan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi sekarang, kedai kosong yang dulunya tempat Filosofi Kopi mempunyai harga jual yang sangat tinggi ditambah menjamurnya kedai-kedai kopi di Jakarta membuat Ben dan Jody harus memutar otak untuk mewujudkan mimpi mereka itu.
Dengan bantuan Cici nya Jody (Melissa Karim), Keduanya berhasil mendapatkan beberapa kontak investor untuk membangun kembali Filosofi Kopi. Ben dan Jody berusaha meyakinkan para investor itu untuk menginvestasikan sahamnya di kedai Filosofi Kopi. Usaha mereka membuahkan hasil. Tarra (Luna Maya) seorang pengusaha menyetujui untuk berinvestasi di kedai Filosofi Kopi. Bahkan, Tarra mempunyai rencana yang jauh lebih besar yakni mengekspansi kedai Filosofi Kopi ke luar kota Jakarta.


Kedai Filosofi Kopi pun kembali dibuka. Banyak para pecinta kopi Jakarta berbondong-bondong datang ke Kedai Filosofi Kopi. Namun sayang, sebuah insiden terjadi. Seorang penilai kopi memberikan review kurang mengenakkan terhadap kopi yang disajikan di Kedai Filosofi Kopi. Ben meyakini hal itu bisa terjadi gara-gara performa kerja Barista baru rekrutan Jody yakni Brie (Nadine Alexandra.
Kehadiran Tarra dan Brie itu memberikan warna baru bagi Kedai Filosofi Kopi sekaligus menguji sisi persahabatan diantara Ben dan Jody yang telah terjalin bertahun-tahun lamanya.




#Review:
Film FILOSOFI KOPI (2015) lalu sukses memberikan standar tertinggi untuk sebuah drama Film Indonesia. Film jilid pertamanya yang diangkat dari Novel Cerpen karya Dee Lestari itu sukses panen penghargaan diberbagai ajang penghargaan bergengsi tingkat nasional. Mendengar cerita Ben & Jody akan dibuatkan kelanjutannya, membuat sebagian orang mungkin akan bilang "ngapain sih dibikin sekuel? satu aja udah cukup". Rasa kekhawatiran akan kualitas sekuelnya ini perlahan sedikit memudar ketika Angga Dwimas Sasongko & Jenny Jusuf kembali duduk dibangku sutradara dan penulis skenario. Dibantu oleh ratusan orang yang ikut berpartisipasi dalam membuat ide cerita, Angga Dwimas Sasongko akhirnya memilih cerita sekuel Ben dan Jody penuh dengan kisah persahabatan dan percintaan yang makin kompleks dan berpotensi merenggangkan kedekatan antara Ben dan Jody.


Angga Dwimas Sasongko sukses menjawab bahwa sekuel untuk Ben dan Jody ini itu harus ada. Beliau sukses menghadirkan suasana hangat persahabatan lewat Ben dan Jody beserta karyawan-karyawannya. Cerita kemudian berlanjut ketika karakter Tarra dan Brie muncul. Konflik serta intrik mulai ditebar sang sutradara & penulis skenario dengan apik dan terasa natural. Skenario yang dibuat oleh Jenny Jusuf, Angga Dwimas Sasongko dan Irfan Ramli ini terasa sangat enjoy dan tidak berlebihan ketika ditonton. Plot-twist yang disajikan juga sebetulnya berpotensi menjadi lebay, tapi untungnya lagi-lagi ketiga penulis skenario mengambil cara yang sederhana dan natural untuk mengakhiri keseluruhan perjalanan Ben dan Jody. Pengedukasi-an tentang kopi yang diselipkan disekuelnya ini pun semakin memperhangat keseluruhan cerita.


Chemistry Bromance antara Ben dan Jody yang diperankan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto terasa semakin kuat dan mengesankan. Dibalik ego serta perbedaan sudut pandang yang dimiliki masing-masing, tersimpan rasa peduli yang amat kuat diantara mereka. Melihat keduanya memerankan Ben dan Jody, gue jadi yakin bahwa sifat dan kelakuan mereka itu memang ada di kehidupan nyata. Yang membuat gue kagum berikutnya adalah Luna Maya. Gue begitu pangling ngeliat performa akting Luna Maya disini yang penuh emosional. Angga Dwimas Sasongko sukses membuat sosok Tarra dan Brie yang dimainkan Nadine Alexandra tak kalah bersinarnya seperti Ben dan Jody.


Iringan musik, backsound dan soundtrack dari band-band Indie seperti Fourtwnty, Banda Neira, Robi Navicula dan Leanna Rachel yang dilantunkan disepanjang film juga begitu menyatu dengan keseluruhan cerita film. Lagu Sahabat Sejati milik Sheila On 7 yang dinyanyikan ulang oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto semakin memperhangat makna persahabatan diantara mereka ketika film berakhir. Over all, this movie can be one of the best local movie of the year.


[9.5/10Bintang]

1 comment:

  1. film ini nagus. saya saja sampai tidak sadar bahwa filmnya sudah selesai saat menonton di bioskop. ada beberapa hal yang mungkin sedikit mengganggu seperti iklan di dalam film. dan juga pulang baliknya ben ke lampung dan tidak ada pengambilan adegan menuju ke bandara itu juga menganggu. padahal adegan jody ke makassar dibuat scene menuju bandara.
    mungkin hanya teknis . tapi so far film ini bagus dan menarik untuk diikuti :)
    makasih reviewnya..

    ReplyDelete